Raga yang Bercerita

Luka yang ditinggalkan dalam sebuah Lara.

Tentang anak yang kehilangan peran Ayahnya.

Cara mencintai versi diriku mungkin berbeda dengan gadis lain. Kuungkapkan melalui sajak Aksara yang abadi dan akan tetap abadi selamanya.

Ayah, ternyata benar. Menjadi dewasa itu tidak enak banyak beban yang harus kutanggung, banyak sakit yang harus kulewati, banyak cobaan yang harus kuhadapi. Semua itu  hanya untuk bertahan hidup demi menggapai apa yang kuinginkan.

Pundak ku terlalu lelah Ayah.

Harus kemana lagi aku mencari peranmu?

Aku tersesat, tolong beri tahu jalan mana yang harus kulewati? Aku kehilangan arah untuk menuju pulang.

Abadilah engkau dalam puisi yang kutulis, engkau peran utama menjadi tokoh melegenda dalam goresan ini.  Engkau akan selalu ada dalam puisi- puisi indahku, meski raga kita tak bersama lagi.

 

Penulis: Najla Anidya Hanifa

Editor: Nofieana Gusti Winata

Rancang Sampul: Nurul Yaqin

Tata Letak Isi: Nurul Yaqin

Cetakan Pertama, Februari 2025

70 halaman

Rp 55.000