
Dialog Dini Hari (Tuhan, ajarilah aku untuk tetap tenang, meskipun terkadang hidup memaksaku untuk gamang)
Aku tak tahu caranya pulang selain tenggelam,
dalam dzikir dan diam yang perlahan menyiram.
“Ya Nur,” bisikku dalam gulita yang pecah,
“Ajari aku mencinta tanpa syarat, tanpa lelah.”
Semesta diam, tapi ruhku riuh oleh rindu,
segala yang fana menjauh—dan hanya Kau yang satu.
Wahai yang Maha Mengerti tangis tanpa suara,
peluk aku seperti Kau memeluk para ‘arifa di cakrawala.
Tak kuharap dunia mencatat namaku di antara kisah,
cukup Kau, Sang Maha Kasih, mendekapku dalam fadhilah dan pasrah.
Sebab cinta-Mu adalah laut, dan aku cuma debu yang jatuh,
tapi dalam debuku, aku tetap mengetuk, tetap menyuruh:
“Ya Quddus … bersihkan aku dari segala yang membelenggu,
jadikan air mataku jalan menuju-Mu, walau semu.”
Aku tahu, di dini hari seperti ini Kau paling dekat,
dan pengaduan sunyiku tak pernah dianggap sekarat.
Maka biarlah bait-bait ini menjadi sajadah jiwa,
dan kata-kata ini menjadi qiblat untuk merindu-Mu semata.
Penulis: Muhammad Nurul Yaqin
Editor: Nurul Yaqin
Rancang Sampul: Nurul Yaqin
Tata Letak Isi: Nurul Yaqin
Cetakan Pertama, April, 2025
516 halaman
14 x 21 cm
ISBN: