Sembuhkan Dulu Lukamu
Dalam perjalanan hidup, setiap luka adalah cerita. Sebuah kisah tentang jatuh dan bangkit, tentang malam-malam panjang yang dibasahi air mata, dan tentang kekosongan yang berbisik lembut di sela-sela kesunyian. Luka itu mungkin datang dari kehilangan, pengkhianatan, atau harapan yang runtuh di tengah jalan. Ia menorehkan rasa sakit yang begitu dalam, menyisakan bekas di hati yang terkadang sulit dijangkau oleh kata-kata.
Namun, percayalah, setiap luka memiliki takdirnya sendiri untuk sembuh. Seperti bumi yang selalu menemukan jalannya untuk pulih setelah badai, hati manusia pun diciptakan dengan kekuatan untuk memperbaiki dirinya sendiri. Tapi, untuk sembuh, ia perlu waktu. Ia perlu perhatian dan kasih sayang. Ia perlu pelukan dari jiwa yang sabar, yang tak memaksa tapi setia menunggu.
Sembuhkan dulu lukamu sebelum kau kembali melangkah. Jangan terburu-buru mengisi kekosongan dengan sesuatu yang rapuh. Jangan paksa dirimu untuk tersenyum ketika hatimu masih bergetar menahan tangis. Biarkan luka itu bicara, biarkan ia mengajarkanmu pelajaran yang mungkin hanya bisa dipahami lewat rasa sakit. Ketahuilah, menyembuhkan luka bukanlah tentang melupakan, tapi tentang berdamai. Bukan tentang menyembunyikan, tapi menerima. Karena luka yang sembuh dengan cinta dan kesadaran akan membentukmu menjadi pribadi yang lebih kuat, lebih lembut, dan lebih bijaksana.
Jadi, ambillah waktu untuk sembuh. Dalam keheningan, temukan kembali dirimu yang sempat hilang. Di sela-sela doa, temukan makna dari semua yang pernah kau lewati. Sebab, ketika lukamu sembuh, hatimu akan kembali berpendar. Dan di saat itulah, langkahmu menuju masa depan akan terasa lebih ringan, lebih penuh dengan cahaya.