Semua Produk

Netnography Unlocked: Kunci Sukses Riset Ekonomi Syariah di Era Digital

Di era digital yang berkembang pesat, memahami perilaku dan preferensi konsumen Muslim menjadi semakin penting bagi akademisi, praktisi bisnis, dan pengambil kebijakan. Netnography Unlocked menghadirkan metode riset inovatif yang mengadaptasi etnografi ke dalam dunia maya, membuka wawasan baru tentang dinamika ekonomi Islam dalam ruang digital.

Buku ini menawarkan panduan komprehensif tentang bagaimana netnography dapat digunakan untuk mengeksplorasi tren perbankan syariah, perilaku investasi halal, pemasaran produk halal, serta komunitas Muslim daring yang membentuk opini publik. Dengan pendekatan yang lugas dan berbasis studi kasus nyata, pembaca diajak untuk memahami:

✅  Teori dan konsep dasar netnography serta penerapannya dalam penelitian ekonomi Islam.

✅ Prinsip-prinsip ekonomi Islam yang berinteraksi dengan perilaku digital.

✅ Strategi penelitian kuantitatif dan kualitatif dalam netnography.

✅ Tantangan etika dalam riset digital dan bagaimana mengatasinya.

✅   Studi kasus komunitas Muslim online di Indonesia yang mengungkap preferensi dan kebiasaan mereka dalam konsumsi dan investasi berbasis syariah.

Dikemas dengan bahasa yang ringan, menarik, dan mudah dipahami oleh mahasiswa generasi digital, buku ini menjadi bacaan wajib bagi siapa pun yang ingin mendalami riset ekonomi syariah dalam era digital. Dengan pendekatan praktis, Netnography Unlocked bukan hanya teori, tetapi juga alat yang dapat menginspirasi penelitian dan inovasi baru dalam ekonomi Islam.

“Jelajahi dunia digital dan pahami ekonomi Islam lebih dalam melalui netnography!”

 

Penulis: Nurhidayat, S.E., M.M

Editor: Laras Sukma Dewi S.Pd

Rancang Sampul: Nurul Yaqin

Tata Letak Isi: Nurul Yaqin

 

Cetakan Pertama, April, 2025

180 halaman

14 x 21 cm

ISBN:

Rp 65.000

Izinkan Aku Menjadi Senja di Dadamu

Jika langkahmu terseok dalam luka, dan senja di matamu meredup oleh pedih,

Izinkan aku menjadi cahaya yang menghangatkan hatimu, menenangkan gejolak yang tak henti berbisik.

Aku ingin menjadi dermaga di mana lelahmu bersandar, tempat kau menanggalkan segala pilu dan resah.

Karena aku tahu, jiwamu butuh perhentian, tempat di mana kau bisa kembali tanpa rasa takut dan ragu.

 

Berikan aku kesempatan,

Untuk menjahit luka-luka yang pernah merobekmu dengan benang ketulusan yang tak terurai.

Untuk menghapus jejak kelam yang menyekap, dengan kelembutan yang tak mengenal pamrih.

Aku ingin menanam harapan di hatimu, agar mekar dalam keindahan,

Menjadi pelipur bagi segala kepedihan yang kau genggam sendirian.

 

Percayalah,

Aku bukan sekadar angin yang berembus dan pergi tanpa jejak,

Aku adalah langit yang tak akan berpaling, meski badai menghempas ribuan kali.

Rinduku ingin bersemayam di jantung waktumu, cintaku ingin tumbuh tanpa takut layu.

Aku akan menjaga hati ini, agar tetap suci, tetap utuh, hanya untukmu.

 

Penulis: Muhammad Nurul Yaqin

Editor: Nurul Yaqin

Rancang Sampul: Nurul Yaqin

Tata Letak Isi: Nurul Yaqin

 

Cetakan Pertama, April, 2025

640 halaman

14 x 21 cm

ISBN:

Rp 125.000

Sebelum Ramadhanku Berpamit

Sebelum Ramadhanku berpamit,

Izinkan aku mengucap syukur yang tulus,

Pada tiap malam yang penuh hikmat,

Dan doa yang terpanjat dengan harap yang terus.

 

Sebelum Ramadhanku berpamit,

Biarkan hatiku terlahir kembali,

Dengan segala amal yang tak sempat,

Menjadi cahaya bagi langkah yang suci.

 

Sebelum Ramadhanku berpamit,

Aku ingin menitipkan tiap kesalahan,

Dalam tangis yang penuh harap,

Agar Allah berikan pengampunan dan kesabaran.

 

Sebelum Ramadhanku berpamit,

Aku berharap bisa kembali pada-Nya,

Dengan hati yang lebih bersih dan suci,

Menjalani hidup penuh cinta dan rida.

 

Sebelum Ramadhanku berpamit,

Bimbing aku menjadi hamba yang lebih baik,

Di bulan yang penuh berkah dan rahmat,

Sampai saatnya tiba, dalam doa yang tak henti mengalir.

 

Penulis: Muhammad Nurul Yaqin

Editor: Nurul Yaqin

Rancang Sampul: Nurul Yaqin

Tata Letak Isi: Nurul Yaqin

 

Cetakan Pertama, April, 2025

192 halaman

14 x 21 cm

ISBN:

Rp 65.000

Dialog Dini Hari (Tuhan, ajarilah aku untuk tetap tenang, meskipun terkadang hidup memaksaku untuk gamang)

Aku tak tahu caranya pulang selain tenggelam,

dalam dzikir dan diam yang perlahan menyiram.

“Ya Nur,” bisikku dalam gulita yang pecah,

“Ajari aku mencinta tanpa syarat, tanpa lelah.”

 

Semesta diam, tapi ruhku riuh oleh rindu,

segala yang fana menjauh—dan hanya Kau yang satu.

Wahai yang Maha Mengerti tangis tanpa suara,

peluk aku seperti Kau memeluk para ‘arifa di cakrawala.

 

 

Tak kuharap dunia mencatat namaku di antara kisah,

cukup Kau, Sang Maha Kasih, mendekapku dalam fadhilah dan pasrah.

Sebab cinta-Mu adalah laut, dan aku cuma debu yang jatuh,

tapi dalam debuku, aku tetap mengetuk, tetap menyuruh:

 

“Ya Quddus … bersihkan aku dari segala yang membelenggu,

jadikan air mataku jalan menuju-Mu, walau semu.”

Aku tahu, di dini hari seperti ini Kau paling dekat,

dan pengaduan sunyiku tak pernah dianggap sekarat.

 

Maka biarlah bait-bait ini menjadi sajadah jiwa,

dan kata-kata ini menjadi qiblat untuk merindu-Mu semata.

 

Penulis: Muhammad Nurul Yaqin

Editor: Nurul Yaqin

Rancang Sampul: Nurul Yaqin

Tata Letak Isi: Nurul Yaqin

 

Cetakan Pertama, April, 2025

516 halaman

14 x 21 cm

ISBN:

Rp 85.000

Sang Petualang (Sebab, keberanian membawa kita ke tempat yang luar biasa)

Daulay Zikri mengajak kita untuk meresapi setiap detik perjalanan hidup seorang remaja yang tengah mencari makna sejati dari dirinya di tengah lautan rintangan yang tak henti menghampiri. Malam menjelang pengumuman ujian nasional, kecemasan dan ketidakpastian menguasai Zikri, menyelimuti hatinya dengan bayang-bayang ketakutan yang tak terungkapkan. Namun, nasib memiliki cara yang lebih gelap untuk menguji ketangguhan jiwa. Sebuah tragedi meruntuhkan segala yang ada saat sahabatnya, Retno, ditemukan tewas secara misterius, menghidupkan sebuah misteri yang begitu dalam dan kelam.

Di tengah perjalanan yang mencekam dan penuh emosi ini, Zikri dipaksa untuk menghadapi kenyataan pahit yang tak terelakkan. Penculikan yang hampir merenggut nyawanya hanyalah awal dari deretan peristiwa mengerikan yang terus menghantui langkahnya. Kejahatan yang ia hadapi tak hanya mengguncang dunia yang dikenal, tetapi mengubah segalanya—hidupnya, cara pandangnya, dan bahkan impian yang selama ini dia pegang erat. Namun, dalam setiap ujian, Zikri menemukan kekuatan yang tak pernah dia bayangkan sebelumnya, sebuah keberanian yang terlahir dari dalam dirinya sendiri.

Dari titik terendah dalam kesedihan yang mendalam, hingga kebangkitan yang penuh harapan, dari kehilangan yang mengoyak hingga penemuan diri yang menuntunnya pada pemahaman baru tentang kehidupan—Sang Petualang adalah sebuah kisah yang tak hanya menyentuh, tetapi juga menginspirasi. Sebuah perjalanan panjang yang mengajarkan kita tentang arti sejati persahabatan, keberanian, dan tak kenal menyerah dalam meraih impian, meski harus berjuang melawan badai kehidupan. Akankah Zikri menemukan jalannya untuk bangkit dan melanjutkan petualangannya? Temukan jawabannya dalam kisah yang menggetarkan hati ini.

 

Penulis: Muhammad Nurul Yaqin, Hyuga Fauzi

Editor: Nurul Yaqin

Rancang Sampul: Nurul Yaqin

Tata Letak Isi: Nurul Yaqin

 

Cetakan Pertama, April, 2025

438 halaman

14 x 21 cm

ISBN:

Rp 95.000

Kepemimpinan yang Diperjuangkan: Perjalanan Hidup Sang Kiai

Buku ini mengisahkan perjalanan hidup seorang Kiai yang mengabdikan diri untuk agama, umat dan bangsa. Sosok Kiai yang berasal dari keluarga sederhana akan tetapi bisa menjadi seorang yang luar biasa. Sejak kecil, ia telah terjun ke dunia Pendidikan baik Pendidikan agama ataupun formal. Dengan latar belakang kehidupan yang masih menjunjung tinggi tradisi keislamanan menjadikan sosok beliau tumbuh dengan nilai keislamanan, ketekunan dan pengabdian kepada Masyarakat.

Dalam bab-bab awal, pembaca diajak menyelami masa kecil sang kiai. Dimana beliau tumbuh di lingkungan yang penuh dengan ilmu dan keteladanan. Sejak dini, beliau telah menunjukkan kecerdasan serta ketekunan dalam menimbu ilmu. Didikan dari para guru dan dukungan dari orang tua beliau mampu membentuk karakter kepemimpinan yang besar dalam dirinya.

Buku ini tidak hanya menggambarkan perjuangan sang Kiai dalam perjalanan menuntut ilmu hingga menuju sukses akan tetapi didalamnya juga mengisahkan bagaiamana sosok Kiai dalam membangun pesantren serta menyoroti berbagai nilai yang harus dimiliki oleh seorang pemimpin sejati. Beliau menunjukkan bahwa kepemimpinan bukanlah tentang kekuasaan melainkan tentang pengabdian. Kepemimpinan sejati harus diperjuangkan, tidak sekedar diwarisi.

Buku ini menginspirasi pembaca untuk memahami makna kepemimpinan yang sesungguhnya. Tidak hanya releven bagi para santri atau ulama, tetapi juga bagi siapa saja yang ingin belajar tentang kepemimpinan yang berlandaskan niali-nilai moral, keberanian dan keikhlasan. Kisah sang Kiai menjadi bukti bahwa seorang pemimpin tidak harus lahir dari keluarga darah biru atau keluarga bertahta akan tetapi seorang pemimpin bisa lahir dari keluarga mana saja. Kepemimpinan yang diperjuangkan dengan kesabaran dan keteguhan hati akan memberikan dampak yang besar bagi Masyarakat dan generasi mendatang.

Penulis: Ilhamus Subhaniyah

Editor: Zainal Abidin

Rancang Sampul: Nurul Yaqin

Tata Letak Isi: Nurul Yaqin

 

Cetakan Pertama, Maret 2025

216 halaman

14 x 21 cm

ISBN: –

Rp 65.000

Untaian Kerinduan

Seperti waktu yang berlalu dengan cepat, sama seperti kisahku yang hanya dianggap angin lalu dan tak berharga olehnya yang selalu kupuja. Usainya waktu menciptakan kenangan yang berbekas dalam ingatan. Mengenangnya bukan untuk berharap  kembali, tapi hanya sekedar merenungi. Bahwa selama ini, akulah “Si Pemaksa” itu, ia hanya menjalankan perannya tanpa kasih sayang dengan penuh kepalsuan.

Dan rangkaian kata ini menggambarkan waktu yang sudah lama terbuang dan kembali menjadi kenangan. Ada rasa yang kembali berulang untuk mengembalikan waktu, keindahan akan masa lalu, berkumpulnya orang terkasih, dan damainya tawa yang bertaburan. Memang di masa ini kita sudah beranjak dewasa, tapi ada saatnya rasa lelah kembali membawa kita rindu pada kedamaian. Masa itu saat semua damai dengan alurnya, saat semua tawa hadir dan jauh dari dusta.

Berakhirnya lembaran di buku ini memberikan pertanda bahwa “ Kita “ akan menjadi “ Aku “ dan

“ Kamu “ dan usainya waktu terindah yang telah dilalui dan berujung lara pada setiap lembarannya.

 

Penulis: Nailah Rizka Permayuda, Syifa Reshaina

Editor: Nofieana Gusti Winata

Rancang Sampul: Nurul Yaqin

Tata Letak Isi: Nurul Yaqin

 

Cetakan Pertama, Februari 2025

82 halaman

14 x 21 cm

ISBN: –

Rp 55.000

Lenora

Lenora adalah seorang anak dari salah satu konglomerat yang ada di kotanya. Ia hidup dengan kemewahan dan penuh kasih sayang dari keluarga.  Kebahagiaan yang selalu datang dalam hidupnya sebelum beriringan dengan insiden yang mengerikan. Lima belas tahun ia harus memutus semua akses dengan lingkungan sekitarnya, lalu mendapat kabar bahwa dirinya akan mengikuti pembelajaran di sekolah seperti pada umumnya, membuat Lenora sangat bahagia. Tanpa ia sadari, berita bahagia tersebut malah membuat hidup dan nyawanya terancam.

Sekolah adalah tempat di mana pertemuan pertama kali Lenora dengan seorang lelaki tampan dan gagah bernama Galvez. Kisah cinta mereka memang tidak seindah yang ia inginkan, ketakutan dan kegelisahan selalu menghampiri hidupnya. Selain itu, Lenora juga sering diganggu oleh komplotan yang kembali menerornya.

Apakah Lenora bisa selamat dari segala teror yang ia dapatkan? Apakah cinta mereka bisa bertemu? Apakah Lenora bisa bertahan? Dan siapa dalang dibalik seluruh teroran tersebut. Semuanya dikemas apik dalam novel yang menarik ini. Selamat membaca dan menelusuri setiap lekuk alur yang mewarnai  kisah ini. Temukan  jawaban dan hikmah yang menarik dari novel yang luar biasa ini. Selamat membaca!

Penulis: Ayyla Ratu Azzahra

Editor: Nofieana Gusti Winata

Rancang Sampul: Nurul Yaqin

Tata Letak Isi: Nurul Yaqin

 

Cetakan Pertama, Februari 2025

266 halaman

14 x 21 cm

ISBN: –

Rp 80.000

Sholeh Ilham (Munsyid Shalawat) Shalawat sebagai Pilar Pembentukan Generasi Pancasilais, Religius & Nasionalis

“Jika hatimu masih enggan membaca shalawat, jika shalawatmu belum tertaut ke dalam hatimu, jika cintamu tidak menemukan rasa rindu pada Rasulullah, maka buku ini jawaban untuk mewujudkan itu semua.”  Muhammad Taufiq Maulana, S.Sy. M.H.I (Founder Aswaja Dewata, Penulis Buku Fiqih Muslim Bali dan Sekretaris PW LBM Bali)

“Buku ini bukan hanya bacaan biasa, tetapi sebuah ajakan untuk generasi muda agar dapat menumbuhkan rasa cinta terhadap agama, bangsa, dan negara melalui shalawat.” K.H. Muhammad Shiddiq Zuhdi, S.Ag. (Pengasuh Ponpes Rubath MataPagi Juwana)

“Bacaan ini begitu inspiratif, cocok sekali dibaca bagi generasi bangsa. Mengajak kita tafakkur tentang keindahan teladan Rasulullah.” Gus Dr. Abdul Haq AS, S.Pd.I, M.Pd.I (Ketua Prodi MPI Pascasarjana IAI At-Taqwa, Bondowoso dan Ketua Umum Biro Pendidikan Pondok Pesantren Darul Huda Pengarang Jambesari Darus Sholah Bondowoso)

Bukunya bagus, memberikan motivasi sekaligus inspirasi dalam hal spiritual dan tentu akan berdampak positif bagi masyarakat. Bahasanya mudah dipahami dengan alur yang mengalir dan dijelaskan secara rinci. Lukni Burhanuddin Ahmad, S.Ds, M.S.M (Dosen FEB Universitas Jenderal Achmad Yani, Jawa Barat dan Pengusaha Muda “Ahmadcorp”)

“Buku berjudul Sholeh Ilham(Munsyid Shalawat) yang ditulis Muhammad Nurul Yaqin merupakan karya yang kompleks. Di dalamnya ada perpaduan antara denyut tradisi dan spiritualitas masyarakat Islam Nusantara. Ia menggambarkan keindahan shalawat bukan hanya sebagai ibadah, tetapi juga sebagai ekspresi cinta dan penghayatan akan nilai-nilai luhur kehidupan.”  Mohammad Hairul, S.Pd, M.Pd (-Ketua Pengurus Cabang LTNNU (Lembaga Ta’lif wan Nasyr Nahdlatul Ulama) Kabupaten Bondowoso, Jawa Timur. -Instruktur Nasional Literasi Baca-Tulis, Badan Pengembangan dan Pembinaan Bahasa.)

“Buku ini inspiratif dan penuh makna bagi siapa saja yang ingin memahami bagaimana shalawat dapat menjadi salah satu pilar dalam membentuk karakter generasi muda yang berjiwa Pancasila, religius, dan nasionalis.” Dr. Shaleh, S.Ag., M.Pd., CRMP. (Dosen/Kepala Satuan Pengawasan Internal UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta)

“Buku ini sangat menginspirasi melalui ketokohan Gus Sholeh Ilham serta keteladanan terhadap upaya beliau dalam menjaga dan melanggengkan shalawat.” Heru Sulistya, S.Pd., M.Pd. (Dosen Universitas Islam Negeri Sunan Kalijaga, Yogyakarta)

  • Penulis:Mohammad Nurul Yaqin
  • Editor:Nurul Yaqin
  • Layout:Nurul Yaqin
  • Desain Sampul:Nurul Yaqin
  • Cetakan Pertama, Februari 2025
  • 442 halaman
  • 14 x 21 cm
Rp 110.000

Ikhlasku Bersamamu

Ikhlasku Bersamamu adalah sebuah kisah tentang perjalanan hati yang menerima luka sebagai bagian dari cinta, sebuah pelajaran hidup yang mengajarkan bahwa cinta sejati sering kall hadir dalam bentuk yang tak terduga. Dalam sunyl yang penuh makna, aku belajar bahwa ikhlas bukanlah menyerah pada keadaan, melainkan sebuah keberankan untuk merelakan dengan sepenuh hati, meskipun rasa masih bergemuruh sepert ombek yang tak kunjung reda di dada. Bersamamu, aku memahami bahwa cinta sejati bukan tentang memiliki seseorang sepenuhnya, tetapi tentang memberi ruang bagi kebahagiaan yang lebih besar, meski itu berarti harus melepasmu untuk terbang bebas menuju impilan yang kau dambakan. Ada luka yang mengendap di relung hati, namun aku menyadari bahwa luka Itu adalah bukti dari cinta yang tulus, cinta yang memilih untuk memberi tanpa berharap kemball. Aku memahami bahwa merelakan bukan berarti melupakan, tetapi mencintal dengan cara yang lebih dewasa dengan doa doa yang senyap dan harapan yang tetap menggantung di langit kehidupan. Dalam keperglanmu, aku menemukan kedalaman makna bahwa cinta sejati adalah tentang kebahagiaanmu, meskipun itu berarti aku harus mengalah pada jarak, waktu, dan kenyataan yang tidak berpihak. Di setiap helal angin senja yang menyentuh kuilt, ak mengirimkan rindu yang tak terucap, menyelipkan namamu dalam doa, berharap engkau menemukan kedamaian yang kucita citakan untukmu. Aku memilih mencintaimu dengan khlas, karena aku talu, cinta yang memaksa akan kehilangan maknanya, sedangkan cinta yang merelakan akan bertahan dalam keabadian.

  • Penulis: Muhammad Nurul Yaqin
  • Editor: Nurul Yaqin
  • Rancang Sampul: Nurul Yaqin
  • Tata Letak Isi: Nurul Yaqin
  • Cetakan Pertama, Februari 2025
  • 494 halaman
  • 14 x 21 cm
Rp 120.000
Tampilkan lebih banyak